Sunday, October 19, 2014

SEPUTAR ASI

Apakah ASI bisa HABIS?

Sebagai manusia dewasa kita selalu melihat air minum dalam wadah yang akan habis jika kita minum dan harus diisi kembali.

kontainer air

Dan, kebanyakan kita akan berpikir jika payudara juga seperti wadah-wadah air ini. ASI akan habis dan membutuhkan waktu untuk diisi ulang.

Pada kenyataannya ASI diatur oleh sunatulloh hukum “positive feedback loop” yang bekerja dalam harmoni hormon ASI. Berbeda dengan pola regulasi dan cara kerja hormon lain, dimana semakin sedikit target-hormon maka hormon yang dikeluarkan oleh tubuh juga akan semakin sedikit.
Dalam hukum “positive feedback loop” ini: ketika semakin sedikit ASI (target-hormon prolaktin) yang tersisa di payudara ibu, maka tubuh ibu akan mengeluarkan semakin banyak prolaktin.
Hasilnya semakin sedikit ASI yang tersisa di payudara akan membuat tubuh ibu memproduksi semakin banyak ASI. Oleh sebab itu, produksi pasokan ASI juga ditentukan oleh banyaknya “permintaan” bayi (menyusui langsung dan memerah ASI).

Untuk memiliki ASI yang banyak hingga bisa mencukupi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh berkembang dengan pesat, ibu direkomendasikan untuk tidak membatasi penyusuan. Biarkan bayi menyusu sesering yang bayi inginkan. Jangan menciptakan jadwal penyusuan juga lamanya waktu penyusuan.
Banyak “ibu senior” menyarankan untuk menyusui bayi dengan jarak sekian dan sekian jam. Tujuan mereka baik. Mereka ingin ibu bisa beristirahat dengan cukup setelah menjalani proses melahirkan yang berat. Namun, bayi baru lahir terkadang memiliki pola jadwal sendiri yang bisa jadi unik dan sangat berbeda dengan bayi lain. Nah, dengan bayi lain saja bisa berbeda apalagi dengan kita manusia dewasa. Jadwal penyusuan ditujukan untuk membuat nyaman, tapi nyaman bagi siapa dulu nih? Nyaman bagi bayi atau manusia-manusia dewasa di sekitar bayi? 

ASI hak bayi

ASI adalah hak bayi. Jadi, mari kita dukung supaya bayi-bayi ini mendapatkan ASI yang diinginkannya. Sebenarnya, yang paling ibu khawatirkan bukan tentang jadwal penyusuan yang merepotkan, namun tentang persediaan pasokan ASI di payudara ibu.

Selama bayi tumbuh dengan baik juga sehat hanya dengan ASI ibu, maka hal ini mengindikasikan ASI ibu cukup. Pastikan bayi diperbolehkan menentukan sering dan lamanya menyusu, sekitar 10 hingga 20 menit per payudara. Saat menyusu terlihat tanda bayi menghisap aktif dan terdengar suara bayi menelan ASI. Tanda bayi yang kenyang dia akan melelas payudara sendiri, tangan lemas terbuka dan bayi tertidur lama. Ibu juga bisa mengecek kecukupan ASI dari banyaknya popok basah dan kotor setiap harinya juga dari grafik pertumbuhan bayi.

Frekuensi menyusu biasanya 8 – 12 kali dalam sehari, namun demikian bayi ibu bisa juga memiliki jadwalnya-sendiri. Jika bayi menyusu dalam waktu lama (lebih dari satu setengah jam setiap penyusuan) atau bayi meminta menyusu sangat sering (jarak antar penyusuan kurang dari 1 – 1,5 jam) atau bayi menyusu terlalu sebentar kurang dari 5 menit, maka ibu cek perlekatan bayi perlu untuk dinilai apakah sudah baik atau membutuhkan perbaikan.

Penyusuan yang terlalu lama atau terlalu sering bisa menjadi tanda adanya perlekatan yang tidak baik dan transfer ASI yang kurang efisien. Jika perlekatan tidak baik ini dibiarkan, puting ibu bisa terluka. Jika perlekatan diperbaiki dan transfer ASI menjadi efisien biasanya bayi hanya menyusu sebentar dengan frekuensi yang teratur. Jika tidak ada permasalahan perlekatan, maka bisa jadi bayi ibu sedang mengalami percepatan pertumbuhan.

Anak tumbuh pesat

Masa-masa menyusui selama 8 minggu pertama memang penuh tantangan. Ibu juga sering dilanda kekhawatiran akan jumlah pasokan ASI. Payudara memang tidak diciptakan transparan sehingga kita tidak bisa mengetahui bagaimana produksi dan simpanan ASI. Sebenarnya payudara ibu yang menyusui dengan baik selalu dalam kesibukan memproduksi ASI. ASI akan diproduksi di alveoli kemudian disimpan dalam ruang-ruang penyimpanan ASI juga rangkaian saluran ductus payudara.

Anatomi payudara

ASI sudah mulai diproduksi sejak usia kehamilan 16 minggu. ASI akan bertambah banyak dan mulai berubah menjadi keputihan pada hari ke-2 – ke-5 setelah melahirkan. Minggu pertama setelah melahirkan adalah masa yang penting bagi pembentukan reseptor prolaktin di sel-sel alveoli supaya produksi ASI bisa banyak. Minggu kedua hingga keenam setelah melahirkan adalah masa yang penting dalam pemantapan proses produksi ASI. Oleh sebab itu, pastikan posisi perlekatan baik dan jangan membatasi penyusuan.
Terkadang bayi cenderung mengantuk sehingga disarankan ibu menyusui dengan frekuensi sekitar 8 – 12 kali dalam 24 jam. Pastikan posisi perlekatan baik dan selalu cek tanda kecukupan ASI pada bayi.

Pada minggu-minggu pertama menyusui payudara akan terasa membesar, kencang, penuh dan ASI akan sering bocor jika terlambat disusukan. Nah, setelah minggu ke-6 atau ke-8 payudara ibu akan terasa lembek dan tidak penuh lagi, juga lebih jarang bocor. Hal ini terjadi bersamaan dengan perubahan jadwal penyusuan bayi yang menjadi lebih jarang dan lebih sebentar.

baby moon

Proses ini disebut “proses menyusui telah mantap” sehingga produksi ASI di payudara telah beradaptasi mencukupi kebutuhan bayi. ASI ibu tetap ada dan bisa mencukupi kebutuhan bayi selama ibu menyusui dengan baik. Bayi juga telah semakin bertambah besar dan sudah bisa menghisap ASI yang dia butuhkan secara efisien.

Beberapa bayi memiliki pola menyusu yang teratur, sedangkan bayi yang lain memiliki pola menyusu yang tidak teratur. Jarak waktu menyusu beberapa bayi bisa lebih lama dari bayi yang lain karena bergantung pada kapasitas payudara ibu. Bayi dengan ibu yang memiliki kapasitas penyimpanan payudara besar bisa lama jarak antar penyusuannya, sedangkan bayi pada ibu dengan kapasitas penyimpanan payudara kecil akan lebih sering menyusu. Namun kedua bayi ini bisa mendapatkan ASI yang mencukupi kebutuhannya selama tidak dibatasi untuk menyusu. (Terkadang besarnya kapasitas penyimpanan tidak berhubungan dengan besarnya payudara).

Saat bayi menyusu dan menghisap payudara akan merangsang kelenjar pituitari di otak untuk menghasilkan hormon prolaktin. Hormon prolaktin ini berfungsi untuk memerintahkan sel-sel alveoli memproduksi ASI. Puncak pengeluaran hormon prolaktin terjadi setelah 30 menit waktu penyusuan dan akan tetap berada di darah ibu selama 45 menit setelah penyusuan. Sehingga kehadiran hormon prolaktin saat ini berfungsi untuk memastikan produksi dan ketersediaan ASI bagi waktu penyusuan berikutnya.

Prolaktin2

Proses penghisapan bayi saat menyusu akan merangsang kelenjar pituitari di otak untuk menghasilkan oksitosin. Oksitosin akan memerintahkan sel-sel otot polos di sekitar alveoli dan saluran ductus berkontraksi untuk memeras ASI keluar dari payudara. Ini disebut refleks oksitosin atau let-down reflex (LDR) atau milk-ejection reflex (MER), karena kehadiran oksitosin akan memacu pemancaran ASI dan pengeluaran ASI secara efisien dari payudara ibu.

AlveoliOksitosin2

Sebelum tahun 1040-an, semua orang berpikir bahwa ASI dibuat saat terjadi LDR ini, karena ASI akan mengalir makin cepat saat terjadi LDR. Pada tahun 1944, Peterson menunjukkan bahwa sekresi produksi ASI terjadi terus-menerus dan merupakan proses yang terpisah dari mekanisme LDR. LDR akan memeras keluar ASI yang telah dibuat sebelumnya dan tersimpan di ruang ASI-lumen alveoli (saluran ductus kecil dimana ASI yang diproduksi alveolus akan dikeluarkan). ASI terus diproduksi dan tidak dibuat semakin cepat saat LDR. ASI hanya mengalir lebih cepat saat LDR.

Terkadang ibu panik ketika bayi menangis minta menyusu dan payudara ibu terasa lembek.
Para ahli justru merekomendasikan untuk tidak perlu menunggu payudara terasa penuh ketika ibu ingin menyusui bayi atau memerah ASI. Payudara yang ditunggu hingga penuh menandakan proses produksi ASI sedang diperlambat bahkan berhenti. Akan ada molekul protein inhibitor-produksi-ASI (Feedback Inhibitor of lactation/FIL) dalam ASI yang tertimbun dan tidak ibu keluarkan. Jika kebiasaan menunda menyusui atau memerah hingga payudara terasa penuh ini berlangsung dalam waktu yang lama akan menghasilkan ASI yang semakin sedikit, atau justru ASI akan benar-benar habis dan kering.

Inhibitor ASI1

Bayi ASIX yang menyusu dengan baik akan membutuhkan sekitar 750 mL ASI setiap hari (570 -900 mL). Jumlah ini hanya sekitar 76 – 80% dari total ASI yang diproduksi payudara ibu setiap hari. Sehingga ada 20% sisa-simpanan ASI di dalam payudara ibu dan itupun akan terus diproduksi untuk mencukupi permintaan bayi.

Insya Allah akan selalu ada ASI yang tersedia di payudara ibu yang selalu menyusui bayinya dengan baik. Supaya ibu lebih yakin, sebaiknya ibu juga mempelajari tanda kecukupan ASI pada bayi. Komunikasikan selalu perkembangan bayi dengan tenaga kesehatan yang ibu percaya.

Sumber: Segala Sumber

SHARE THIS

0 comments: