Deteksi dini gangguan
tumbuh kembang penting karena pada tiga tahun pertama dari kehidupan anak merupakan periode tumbuh kembang yang amat cepat
(periode emas/ critical period / window
of opportunity).
Jika terjadi gangguan
pada tumbuh kembang pada masa ini, maka gangguan tersebut akan menetap,
sehingga amat penting mengenal gejala gangguan perkembangan selama periode ini
(deteksi dini) dan menanganinya secara terpadu dan profesional sehingga
diharapkan dapat dicapai hasil yang maksimal. Perlu diketahui bahwa gangguan
perkembangan yang diintervensi secara dini (lebih cepat) akan memberikan hasil
yang lebih baik, deteksi dini menjadi penentu keberhasilan intervensi.
Di Indonesia, jumlah balita 10 % dari jumlah penduduk, di mana prevalensi
(rata-rata) gangguan perkembangan bervariasi 12.8% s/d 16% sehingga dianjurkan
melakukan observasi/skrining tumbuh kembang pada setiap anak.
Gangguan perkembangan
yang banyak dikeluhkan orangtua yaitu:
- keterlambatan bicara,
gangguan irama dan artikulasi bahasa
- kesulitan mengunyah dan
menelan
- kesulitan pemusatan
perhatian dan belajar
- hiperaktif
- gangguan pendengaran
atau penglihatan
- gangguan koordinasi dan
keseimbangan gerak
- gangguan emosi
-cerebral palsi, autis, down syndrome, dan gangguan perkembangan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, semuanya tetap dikembalikan pada orang tua masing-masing. Dimana anak-anak tetap membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, dengan kasih sayang dan perhatian lingkungan keluarganya maka insyaallah tumbuh kembang anak juga akan berjalan sesuai dengan semestinya.
Jadi, kepada para orang tua marilah kita berikan kasih sayang dan perhatian penuh pada buah hati kita demi menunjang tumbuh kembang mereka agar sesuai dengan yang kita harapkan.
0 comments: